Kamis, 02 Maret 2017

Lukisan Tangan Tuhan untuk Undangan Pesta

Pengalamanku :
Kuasa Tuhan siapa yang tandingi? Siapa yang mau menandingi Tuhan? Betapa besar kuasa Tuhan. Apapun perkara, apapun pekerjaannya, sesulit apapun itu, Tuhan bisa lakukan, bahkan lebih baik dari apa yang kita pikirkan. Benar-benar di luar dugaan kita.

Suatu hari aku seperti menantang Tuhan. Kataku kepada Tuhan, “Tuhan, hidupku kok gini-gini aja ya?? Tidak ada drama-dramanya? Mbo aku dikasih sedikit drama dalam hidupku supaya aku belajar dari drama itu, supaya aku bisa lebih dewasa dalam menghadapi masalah-masalahku suatu hari nanti.”
Selang beberapa hari kemudian, aku mengalami kecelakaan beruntun. Aku tidak ingat persis bagaimana kejadiannya karena aku mengalami gegar otak ringan dan syok. Saat ditanya oleh kepala kepolisian Jogja, aku tidak bisa menceritakan kronologisnya seperti apa. Aku hanya ingat aku dan kawanku ingin jalan-jalan ke mall sambil rekreasi sehabis uts. Aku juga hanya ingat kata-kataku tersebut. Aku berkata kepada Tuhan, “Tuhan, maksudku bukan drama kayak gini, tetapi yang lain. Tetapi ya sudah tidak apalah. Mungkin ini yang terbaik untukku.”

Saat di UGD, aku tersadar karena ada mentoel-toel tangan dan wajahku. Ternyata para perawat yang merawat luka-lukaku. Wajahku luka-luka, ada luka sobek di bagian dahi, tangan kiriku sobek sedikit, otakku mengalami pembengkakan akibat benturan yang sangat keras. Aku  juga mengalami luka di bagian tangan kiri yang cukup serius bahkan sempat mau diamputasi.

Setelah dokter datang, dia menyuruhku untuk ST SCAN. Dari ST scan itu lah, terlihat otakku membengkak dan tangan kiri patah dan bergeser cukup jauh. Dokter pun mengatakan, ini tinggal sedikit lagi, putus tanganmu. Makk jleebbb…
Beberapa jam kemudian, pihak keluargaku yang berada di Jogja datang. Lalu 2 dokter yang merawatku menyarankan aku untuk dioperasi, tetapi dengan catatan : Pertama, jika operasi hari ini atau besok, kemungkinan aku akan koma dan you know selanjutnya. Kedua, jika dioperasinya tunggu 5-6 hari setelah otakku membaik, kemungkinannya tanganku membusuk dan tak terselamatkan lagi alias buntung. Hah.. Matilah kau kalau jadi mereka. Oke, mereka tidak menceritakan sama sekali hal ini kepadaku selama aku di rumah sakit. Akhirnya mereka berembuk sampai dini hari, dan diputuskanlah aku operasi keesokan harinya. Aku sih ga ada firasat apa-apa, ya cuman operasi gitu aja kan, paling ga kerasa. Hahahhahaa. Dibawa santai aja lahh, yang deg-degan malah keluargaku.

Lalu, sebelum aku operasi, aku berdoa bersama keluargaku. Ya agak takut sih sebelum masuk ruang operasi, tapi ya udahlah, sudah keputusan. Hahhahaha
Pas masuk ke ruang operasinya juga masih biasa aja, cuman berasa dingin banget, soalnya suhunya harus 8-10 derajat celcius. Kebayang kan dinginnya kayak apa? Udah gitu aku ga pake baju pula, cuman selimut operasi dan popok hahahhaha.. Astaga, itu dinginnya kayak di kutub kali yaa??

Lalu, beberapa menit kemudian, aku disuntik obat bius. Ga berasa apa-apa, ya cuman pusing dikit. Eh, tau-tau udah selesai operasi dan aku bangun. Hahahhahaa.. Kan aku udah bilang ga bakal terjadi apa-apa. Mangkanya aku tenang aja. Hahahhaa.. Cuman setelah operasi, aku ga boleh duduk dan berdiri selama seminggu, karena otakku masih bengkak. Ya udah.. Di situ saja, hal yang tidak enak. Hah.

Singkat cerita, aku berobat di jogja selama 2 minggu. Minggu ke-2 tidak ada masalah sulit. Lalu karena orangtuaku tinggal di Tangerang, maka aku dibawa ke Tangerang. Siplah yuk cus pulang.. hahahha

Setelah di Tangerang, kami berobat lagi. Kata dokter sana, “Ini tuh kulitmu itu sudah busuk, seperti bangkai. Jadi tanganmu ini bangkai.” Astagaa.. ini dokter ngomong sadis banget. Mak jleeb lagi lah aku. Hahhahahaha… “Tetapi,” lanjut dokternya, “Bagian bawahmu dan jarimu masih oke, jadi kemungkinannya bisa diperbaiki walau ga sempurna.” Ya udahlah, yang penting tangan gue ada, kataku dalam hati.

Lalu aku menjalani pengangkatan lapisan kulit yang sudah busuk itu bahkan ototku ada juga yang busuk lohh (kurang apalagi coba, sedikit lagi sudah habis itu hahahhaa), lumayan lama sih, sekitar 2 bulanan tanganku bersih dari kulit busuk tersebut. Setelah bersih kan, otomatis lukaku bertambah dalam. Ya sudahlah, segala obat ditempelkan di tanganku dan minum vitamin untuk kulit dengan harapan kulitku dapat bergenerasi lagi. Ya sudah, kami sabar mengikuti langkah-langkahnya. Wues pasrah.. Mungkin ini cara Tuhan untuk menunjukkan kuasa-Nya. Mujizat tetap berlangsung walaupun lama banget.

Beberapa bulan kemudian, sekitar bulan Maret 2016, aku berkuliah lagi, kembalilah rutinitasku tetapi tidak sama dengan yang dulu yang lebih aktif. Aku tidak mengikuti kepanitiaan lagi. Aku hanya focus kuliah dan kesembuhan tanganku.

Setelah satu semester kuselesaikan dengan cukup baik dan ijin cuti kuliah satu semester, aku pun pulang ke Tangerang, berkonsultasi lagi dengan dokter. Dia berkata, “Dek, kok kulitmu seperti ini? Tidak seperti harapan saya.” Maakkk jleeebbb lebih dalam hahahhaa.. “Mending kamu konsultasiin aja ke dokter bedah plastic, supaya lebih jelasnya lagi. Siapa tahu tanganmu bisa kembali lagi.” Oke, kami konsul ke dokter bedah plastic.

Namun satu hal dipikiran kami. Bedah plastic kan butuh biaya gede, dari mana dapat duit sebanyak itu? Eh malah dokternya yang menyarankan pakai asuransi saja. Aduh dok, koe kok baek tenan. Yowes kita pake asuransi, tapi BPJS. Ndak apa-apa. Lalu kami mendaftarkan diri untuk menggunakan BPJS, jalurnya luama banget karena banyak yang membutuhkan.

Setelah urusan biaya kelar, saatnya tiba untuk konsul lagi. Lalu dokter berkata, “Dek, tanganmu ini ga bakal bisa balik lagi, dan jenis kulitmu sekarang ini adalah bahasa awamnya, tidak bisa normal dan kalau kegores sedikit saja, dia akan luka lagi. Jadi sebaiknya kamu operasi skin graft. Jadi kulitmu di paha dipindahkan ke tanganmu ini. Dan membutuhkan donor kulit yang banyak sekali karena lukamu juga luas. Mungkin kedua pahamu harus dikorbankan.”

MAAAKKK JLEEEEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBBBBBBBBB……………………

Berarti buka luka baru di daerah baru? Alamaakk…
“Dan butuh waktu penyembuhannya sekitar 6 bulanan mungkin sampai 2 tahun.”
Astagaaaa, itu lama banget.. ntar gue bab dan pipis gimana?? Duuuhhh..
Aku melakukan tawar menawar. “Ehm, dok. Kalau dicicil bisa ga?”
“Emangnya rumah dicicil? Hmm.. tapi bisa tapi ya itu prosesnya bisa lama banget.”
“Ya udah deh gak apa-apa. Yang vitalnya dulu kali ya? Di bagian persendian aja dulu ya?”
“Ya udah gak apa-apa. Kalau kamu belum siap ya dicicil saja.”
“Oklah fix.”
“Ok ya, besok ya jadwal operasinya?”
“Iya dok. Hiks.”
“Tenang, nanti kalau yang di persendian kan, donor kulitnya dari selangkanganmu kan, jadi itu bisa dijahit dan dirapatkan lagi, jadi lukanya ga gede-gede banget walau itu nanti rencananya saya mau ambil donornya itu dari ujung ke ujung. Tapi bisa dijahit yang bagian pahanya.”
“Huft. Puji Tuhan. Oklah dok, sampai berjumpa besok di ruang operasi.”
Besoknya jeng-jeng.. Aku di rumah sakit persiapan dulu. Jadwal operasiku jam 2 siang hari kedua. Jadi hari pertama aku disuruh puasa selama 8 jam, hmm.. lumayan itu, udah gitu aku orangnya ga bisa puasa karena punya penyakit maag. Tapi daripada kenapa-kenapa.

Hari H.. Huahahahhahahhaha.. Operasi jeng jeng jeng..

Seperti Biasa, ruang operasinya dingin dan aku tak kenakan apapun selain selimut. Tetapi, operasi kali ini, aku tenang-tenang aja.. Karena sebelumnya aku sudah novena dan pasrah lah.. Operasi berlangsung selama 4-5 jam. Aku masuk jam 2 siang dan aku sadar sekitar jam 6/7 sore.

Setelah operasi aku merasa gelisah banget. Duuhhh.. kok sakit yaa?? Lebih sakit daripada operasi pertama? Duhhh… Tapi ya udah, tenangkan saja.
Seperti pasca operasi pertama, aku tidak boleh duduk, tidak boleh berdiri selama seminggu. Wueess pasrahh.. Mau gimana lagi?

Setelah operasi aku luaper banget.. Tapi dikasih makanannya cuman bubur ayam. Duhh.. mana enak, lagi laper berat kok cuman makan bubur.. Huft.. Akhirnya aku minta makan nasi padang (kalau ga salah ya? Lupa aku. Pokoknya nasi lah). Setelah makan nasi beserta lauknya, aku kok merasa sakit di tenggorokanku. Duh.. kok sakit ya?? Terus aku ingat, kan pas operasi, aku dipasangkan selang alat bantu napas, mungkin infeksi kali ya??

Keesokan harinya aku lapar, tapi aku ga nafsu makan karena sakit banget leherku. Nelen ludah aja suakitnya minta ampun. Tapi aku paksain abisnya laper pake banget lagi. Aku berdoa kepada Tuhan, Tuhan walaupun aku sakit, semua badan udah kayak dipenjara, ijinkan aku makan, ijinkan leherku menahan sakit sedikit supaya aku makan. Lalu saat makan malam, Puji Tuhan, bisa makan walaupun menahan sakit dan ketika makan semua badanku terasa bergetar menahan sakit. Tapi gak apa-apa, yang penting aku bisa makan, setidaknya ada nutrisi yang bisa masuk.

Setelah seminggu kemudian, aku diperbolehkan pulang. Semuanya sudah membaik, leher sudah baik, tangan dan kaki sudah menutup lukanya, dan aku diperbolehkan untuk duduk tetapi tidak boleh jongkok dan tidak boleh banyak berjalan.

Lalu sekitar dua mingguan, aku bolak-balik control ke rumah sakit. Yap, dan akhirnya luka operasinya menutup dan hasilnya berhasil walau ga sempurna. Ciptaan Tuhan lebih sempurna, jadi jaga baik-baik tubuhmu. Itu karunia dari Tuhan.

Lalu dua bulan berikutnya, aku disuruh untuk melepas pen, supaya bisa menggerakkan tanganku dengan leluasa. Akhirnya aku operasi lagi untuk melepas pen. Operasi kali ini tidak ada halangan, puji Tuhan. Kondisiku baik, leherku baik, dan prosesnya sangat cepat, kurang dari satu jam. Lalu keesokan harinya aku diperbolehkan pulang.

Dan akhirnya selesailah masa-masa operasiku. Sebenarnya masih ada lagi dua kali operasi skin graft, tetapi aku menolaknya. Aku ingin kuliah lagi. Aku ingin belajar lagi.

Aku tidak tahu, apakah ini balasan dari Tuhan karena aku telah menantang-Nya atau tidak. Tetapi yang aku tahu, rencana Tuhan padaku selalu baik walau aku jahat sama Tuhan. Walau Dia menghajarku sampai aku harus dioperasi 3 kali, tetapi Dia tetap menyertaiku, mengayomiku, dan selalu memberkatiku. Ia juga telah memberikan mujizat-mujizat-Nya.

Dalam setiap persiapan operasi, operasinya, dan setelahnya aku merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa. Walau aku belum pernah melihat-Nya, tetapi aku bisa merasakan bahwa yang meng-operasiku adalah Tuhan sendiri melalui dokter. Tuhan meninggalkan bekas kecelakaan dan operasi pada kaki dan tanganku, supaya aku mengingat bahwa Tuhanlah yang memberikan kesempatan hidup yang kedua. Aku pun jadi diingatkan untuk selalu bersyukur pada apapun yang terjadi dan terus percaya kepada Tuhan.

Kau tahu, waktu itu aku menceritakan kejadian ini kepada artis rohani, namanya Maria Shandi. Dia salah satu Christian Singer favoritku. Beliau pun memberikan aku CD Album barunya dengan gratis dan mengirimkan sebuah pesan untuk selalu aku semangat dalam segala keadaan dan tetap percaya dan berharap pada Tuhan. Aku bahagia banget dapat pesan dan CD albumnya. (sayangnya CD dan pesannya ketinggalan di rumah, ga aku bawa ke kos)
Pesanku adalah tetaplah percaya kepada Tuhan dan terus berharap kepada-Nya. Seberat masalah yang kau hadapi, tetap percaya. Tuhan Yesus ada di sampingmu, menguatkanmu. Jangan pernah merasa kok Tuhan jahat banget sih? Kalau Tuhan kasih kamu masalah berat, tandanya Tuhan sayang banget sama kita. Dia mau kita mencari cara dan solusi dari masalah tersebut dengan cara yang benar dan baik, juga mengandalkan Tuhan. Kita semakin mengandalkan Tuhan, Tuhan makin sayang.

Aku saat ketimpa kejadian itu juga merasa sedih, kok Tuhan jahat? Tetapi sekarang aku tahu, Tuhan bukan jahat, tetapi Tuhan Yesus sangaatlah baik, melebihi kata baik. Tuhan sayang kita semua.

Dan ada kisah unik dalam setiap doaku saat aku butuh perlindungan sehabis kejadian itu. Misalnya aku mau ke kampus dan hujanpun turun deras. Lalu aku berdoa, “Tuhan, jika boleh hujannya diberhentiin dulu ya, lalu setelah aku sampai kampus, Tuhan boleh lanjutkan hujannya lagi. Yang penting aku tidak basah. Jika boleh Tuhan. Amin.” Lalu aku bersiap-siap, dan saat aku buka pintu, hujan pun berhenti. Dan pas saat aku sampai di gedung kampus, hujan kembali turun. Itu terjadi setiap kali aku meminta hujannya diberhentiin dulu. Mungkin Tuhan tahu, jika tanganku ini masih belum boleh terkena air hujan, jadi Tuhan mengabulkan doaku.
Ada juga doaku yang unik dan ga bakal aku sangka akan dikabulkan dalam waktu 2 menitan saja. Saat itu Natal 2016, aku misa Natal di gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta bersama keluargaku. Lalu aku berdoa dalam hati, “Tuhan Yesus, jika boleh, bolehkan doi ada di sini? Memandangnya saja juga tidak apa.” Itu pun tidak berharap-harap banget, karena bagiku itu mustahil  banget (soalnya doi kuliah di Solo dan asalnya dari Tangerang). Hahahahhahaa… Eh, 2 menitan kemudian, doi nongol di depanku dan selesai misa kami berpapasan. Aku ingin menyapa, tetapi malu, akhirnya ga jadi.. hahahahaha.. Tapi itu benar-benar tidak kusangka sama sekali.

Mungkin itu doa tergokil yang pernah aku doakan dan yang dikabulkan. Tapi, kalau Tuhan berkenan, apa sih yang ga mungkin?? Jadi, boleh tuh buat kalian yang lagi butuh banget pasangan hidup. Boleh dicontoh doaku ini, siapa tahu Tuhan berkenan. Doanya yang tulus loh ya..

Di saat aku paling terpuruk aja, bahkan harus menerima kemungkinan tangan buntung aja dan aku sudah siap (mau diapain lagi?), tetapi Tuhan tidak membiarkan aku buntung, tetapi Dia hanya meninggalkan bekas yang bisa kuingat untuk mengingat kebaikan-Nya. Itulah Tuhan, punya berbagai cara untuk bisa membuatku dan umat-Nya untuk memuliakan nama-Nya dan mengajak semua orang untuk menjadi bagian kerajaan-Nya.


Kalian juga diundang loh untuk mengabarkan betapa baiknya Tuhan Yesus. Yuk share ke orang-orang ceritamu dengan Tuhan. Kejadian sekecil apapun, tanpa penyertaan Tuhan, kejadian itu tidak akan terjadi. Tuhan memberkati. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar