Pengalamanku :
Kuasa Tuhan siapa
yang tandingi? Siapa yang mau menandingi Tuhan? Betapa besar kuasa Tuhan.
Apapun perkara, apapun pekerjaannya, sesulit apapun itu, Tuhan bisa lakukan,
bahkan lebih baik dari apa yang kita pikirkan. Benar-benar di luar dugaan kita.
Suatu hari aku seperti menantang Tuhan. Kataku kepada Tuhan,
“Tuhan, hidupku kok gini-gini aja ya?? Tidak ada drama-dramanya? Mbo aku
dikasih sedikit drama dalam hidupku supaya aku belajar dari drama itu, supaya
aku bisa lebih dewasa dalam menghadapi masalah-masalahku suatu hari nanti.”
Selang beberapa hari kemudian, aku mengalami kecelakaan
beruntun. Aku tidak ingat persis bagaimana kejadiannya karena aku mengalami
gegar otak ringan dan syok. Saat ditanya oleh kepala kepolisian Jogja, aku
tidak bisa menceritakan kronologisnya seperti apa. Aku hanya ingat aku dan
kawanku ingin jalan-jalan ke mall sambil rekreasi sehabis uts. Aku juga hanya
ingat kata-kataku tersebut. Aku berkata kepada Tuhan, “Tuhan, maksudku bukan
drama kayak gini, tetapi yang lain. Tetapi ya sudah tidak apalah. Mungkin ini
yang terbaik untukku.”
Saat di UGD, aku tersadar karena ada mentoel-toel tangan dan
wajahku. Ternyata para perawat yang merawat luka-lukaku. Wajahku luka-luka, ada
luka sobek di bagian dahi, tangan kiriku sobek sedikit, otakku mengalami
pembengkakan akibat benturan yang sangat keras. Aku juga mengalami luka di bagian tangan kiri
yang cukup serius bahkan sempat mau diamputasi.
Setelah dokter datang, dia menyuruhku untuk ST SCAN. Dari ST
scan itu lah, terlihat otakku membengkak dan tangan kiri patah dan bergeser
cukup jauh. Dokter pun mengatakan, ini tinggal sedikit lagi, putus tanganmu.
Makk jleebbb…
Beberapa jam kemudian, pihak keluargaku yang berada di Jogja
datang. Lalu 2 dokter yang merawatku menyarankan aku untuk dioperasi, tetapi
dengan catatan : Pertama, jika operasi hari ini atau besok, kemungkinan aku
akan koma dan you know selanjutnya. Kedua, jika dioperasinya tunggu 5-6 hari
setelah otakku membaik, kemungkinannya tanganku membusuk dan tak terselamatkan
lagi alias buntung. Hah.. Matilah kau kalau jadi mereka. Oke, mereka tidak
menceritakan sama sekali hal ini kepadaku selama aku di rumah sakit. Akhirnya
mereka berembuk sampai dini hari, dan diputuskanlah aku operasi keesokan
harinya. Aku sih ga ada firasat apa-apa, ya cuman operasi gitu aja kan, paling
ga kerasa. Hahahhahaa. Dibawa santai aja lahh, yang deg-degan malah keluargaku.
Lalu, sebelum aku operasi, aku berdoa bersama keluargaku. Ya
agak takut sih sebelum masuk ruang operasi, tapi ya udahlah, sudah keputusan.
Hahhahaha
Pas masuk ke ruang operasinya juga masih biasa aja, cuman
berasa dingin banget, soalnya suhunya harus 8-10 derajat celcius. Kebayang kan
dinginnya kayak apa? Udah gitu aku ga pake baju pula, cuman selimut operasi dan
popok hahahhaha.. Astaga, itu dinginnya kayak di kutub kali yaa??
Lalu, beberapa menit kemudian, aku disuntik obat bius. Ga
berasa apa-apa, ya cuman pusing dikit. Eh, tau-tau udah selesai operasi dan aku
bangun. Hahahhahaa.. Kan aku udah bilang ga bakal terjadi apa-apa. Mangkanya
aku tenang aja. Hahahhaa.. Cuman setelah operasi, aku ga boleh duduk dan
berdiri selama seminggu, karena otakku masih bengkak. Ya udah.. Di situ saja,
hal yang tidak enak. Hah.
Singkat cerita, aku berobat di jogja selama 2 minggu. Minggu
ke-2 tidak ada masalah sulit. Lalu karena orangtuaku tinggal di Tangerang, maka
aku dibawa ke Tangerang. Siplah yuk cus pulang.. hahahha
Setelah di Tangerang, kami berobat lagi. Kata dokter sana,
“Ini tuh kulitmu itu sudah busuk, seperti bangkai. Jadi tanganmu ini bangkai.”
Astagaa.. ini dokter ngomong sadis banget. Mak jleeb lagi lah aku. Hahhahahaha…
“Tetapi,” lanjut dokternya, “Bagian bawahmu dan jarimu masih oke, jadi
kemungkinannya bisa diperbaiki walau ga sempurna.” Ya udahlah, yang penting
tangan gue ada, kataku dalam hati.
Lalu aku menjalani pengangkatan lapisan kulit yang sudah
busuk itu bahkan ototku ada juga yang busuk lohh (kurang apalagi coba, sedikit
lagi sudah habis itu hahahhaa), lumayan lama sih, sekitar 2 bulanan tanganku
bersih dari kulit busuk tersebut. Setelah bersih kan, otomatis lukaku bertambah
dalam. Ya sudahlah, segala obat ditempelkan di tanganku dan minum vitamin untuk
kulit dengan harapan kulitku dapat bergenerasi lagi. Ya sudah, kami sabar
mengikuti langkah-langkahnya. Wues pasrah.. Mungkin ini cara Tuhan untuk
menunjukkan kuasa-Nya. Mujizat tetap berlangsung walaupun lama banget.
Beberapa bulan kemudian, sekitar bulan Maret 2016, aku
berkuliah lagi, kembalilah rutinitasku tetapi tidak sama dengan yang dulu yang
lebih aktif. Aku tidak mengikuti kepanitiaan lagi. Aku hanya focus kuliah dan
kesembuhan tanganku.
Setelah satu semester kuselesaikan dengan cukup baik dan
ijin cuti kuliah satu semester, aku pun pulang ke Tangerang, berkonsultasi lagi
dengan dokter. Dia berkata, “Dek, kok kulitmu seperti ini? Tidak seperti
harapan saya.” Maakkk jleeebbb lebih dalam hahahhaa.. “Mending kamu
konsultasiin aja ke dokter bedah plastic, supaya lebih jelasnya lagi. Siapa
tahu tanganmu bisa kembali lagi.” Oke, kami konsul ke dokter bedah plastic.
Namun satu hal dipikiran kami. Bedah plastic kan butuh biaya
gede, dari mana dapat duit sebanyak itu? Eh malah dokternya yang menyarankan
pakai asuransi saja. Aduh dok, koe kok baek tenan. Yowes kita pake asuransi,
tapi BPJS. Ndak apa-apa. Lalu kami mendaftarkan diri untuk menggunakan BPJS,
jalurnya luama banget karena banyak yang membutuhkan.
Setelah urusan biaya kelar, saatnya tiba untuk konsul lagi.
Lalu dokter berkata, “Dek, tanganmu ini ga bakal bisa balik lagi, dan jenis
kulitmu sekarang ini adalah bahasa awamnya, tidak bisa normal dan kalau kegores
sedikit saja, dia akan luka lagi. Jadi sebaiknya kamu operasi skin graft. Jadi
kulitmu di paha dipindahkan ke tanganmu ini. Dan membutuhkan donor kulit yang banyak
sekali karena lukamu juga luas. Mungkin kedua pahamu harus dikorbankan.”
MAAAKKK JLEEEEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBBBBBBBBB……………………
Berarti buka luka baru di daerah baru? Alamaakk…
“Dan butuh waktu penyembuhannya sekitar 6 bulanan mungkin
sampai 2 tahun.”
Astagaaaa, itu lama banget.. ntar gue bab dan pipis gimana??
Duuuhhh..
Aku melakukan tawar menawar. “Ehm, dok. Kalau dicicil bisa
ga?”
“Emangnya rumah dicicil? Hmm.. tapi bisa tapi ya itu
prosesnya bisa lama banget.”
“Ya udah deh gak apa-apa. Yang vitalnya dulu kali ya? Di
bagian persendian aja dulu ya?”
“Ya udah gak apa-apa. Kalau kamu belum siap ya dicicil
saja.”
“Oklah fix.”
“Ok ya, besok ya jadwal operasinya?”
“Iya dok. Hiks.”
“Tenang, nanti kalau yang di persendian kan, donor kulitnya
dari selangkanganmu kan, jadi itu bisa dijahit dan dirapatkan lagi, jadi
lukanya ga gede-gede banget walau itu nanti rencananya saya mau ambil donornya
itu dari ujung ke ujung. Tapi bisa dijahit yang bagian pahanya.”
“Huft. Puji Tuhan. Oklah dok, sampai berjumpa besok di ruang
operasi.”
Besoknya jeng-jeng.. Aku di rumah sakit persiapan dulu.
Jadwal operasiku jam 2 siang hari kedua. Jadi hari pertama aku disuruh puasa
selama 8 jam, hmm.. lumayan itu, udah gitu aku orangnya ga bisa puasa karena
punya penyakit maag. Tapi daripada kenapa-kenapa.
Hari H.. Huahahahhahahhaha.. Operasi jeng jeng jeng..
Seperti Biasa, ruang operasinya dingin dan aku tak kenakan
apapun selain selimut. Tetapi, operasi kali ini, aku tenang-tenang aja.. Karena
sebelumnya aku sudah novena dan pasrah lah.. Operasi berlangsung selama 4-5
jam. Aku masuk jam 2 siang dan aku sadar sekitar jam 6/7 sore.
Setelah operasi aku merasa gelisah banget. Duuhhh.. kok
sakit yaa?? Lebih sakit daripada operasi pertama? Duhhh… Tapi ya udah,
tenangkan saja.
Seperti pasca operasi pertama, aku tidak boleh duduk, tidak
boleh berdiri selama seminggu. Wueess pasrahh.. Mau gimana lagi?
Setelah operasi aku luaper banget.. Tapi dikasih makanannya
cuman bubur ayam. Duhh.. mana enak, lagi laper berat kok cuman makan bubur..
Huft.. Akhirnya aku minta makan nasi padang (kalau ga salah ya? Lupa aku.
Pokoknya nasi lah). Setelah makan nasi beserta lauknya, aku kok merasa sakit di
tenggorokanku. Duh.. kok sakit ya?? Terus aku ingat, kan pas operasi, aku
dipasangkan selang alat bantu napas, mungkin infeksi kali ya??
Keesokan harinya aku lapar, tapi aku ga nafsu makan karena
sakit banget leherku. Nelen ludah aja suakitnya minta ampun. Tapi aku paksain
abisnya laper pake banget lagi. Aku berdoa kepada Tuhan, Tuhan walaupun aku
sakit, semua badan udah kayak dipenjara, ijinkan aku makan, ijinkan leherku
menahan sakit sedikit supaya aku makan. Lalu saat makan malam, Puji Tuhan, bisa
makan walaupun menahan sakit dan ketika makan semua badanku terasa bergetar
menahan sakit. Tapi gak apa-apa, yang penting aku bisa makan, setidaknya ada
nutrisi yang bisa masuk.
Setelah seminggu kemudian, aku diperbolehkan pulang.
Semuanya sudah membaik, leher sudah baik, tangan dan kaki sudah menutup
lukanya, dan aku diperbolehkan untuk duduk tetapi tidak boleh jongkok dan tidak
boleh banyak berjalan.
Lalu sekitar dua mingguan, aku bolak-balik control ke rumah
sakit. Yap, dan akhirnya luka operasinya menutup dan hasilnya berhasil walau ga
sempurna. Ciptaan Tuhan lebih sempurna, jadi jaga baik-baik tubuhmu. Itu
karunia dari Tuhan.
Lalu dua bulan berikutnya, aku disuruh untuk melepas pen,
supaya bisa menggerakkan tanganku dengan leluasa. Akhirnya aku operasi lagi
untuk melepas pen. Operasi kali ini tidak ada halangan, puji Tuhan. Kondisiku
baik, leherku baik, dan prosesnya sangat cepat, kurang dari satu jam. Lalu
keesokan harinya aku diperbolehkan pulang.
Dan akhirnya selesailah masa-masa operasiku. Sebenarnya
masih ada lagi dua kali operasi skin graft, tetapi aku menolaknya. Aku ingin
kuliah lagi. Aku ingin belajar lagi.
Aku tidak tahu, apakah ini balasan dari Tuhan karena aku
telah menantang-Nya atau tidak. Tetapi yang aku tahu, rencana Tuhan padaku
selalu baik walau aku jahat sama Tuhan. Walau Dia menghajarku sampai aku harus
dioperasi 3 kali, tetapi Dia tetap menyertaiku, mengayomiku, dan selalu
memberkatiku. Ia juga telah memberikan mujizat-mujizat-Nya.
Dalam setiap persiapan operasi, operasinya, dan setelahnya
aku merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa. Walau aku belum pernah
melihat-Nya, tetapi aku bisa merasakan bahwa yang meng-operasiku adalah Tuhan
sendiri melalui dokter. Tuhan meninggalkan bekas kecelakaan dan operasi pada
kaki dan tanganku, supaya aku mengingat bahwa Tuhanlah yang memberikan
kesempatan hidup yang kedua. Aku pun jadi diingatkan untuk selalu bersyukur
pada apapun yang terjadi dan terus percaya kepada Tuhan.
Kau tahu, waktu itu aku menceritakan kejadian ini kepada
artis rohani, namanya Maria Shandi. Dia salah satu Christian Singer favoritku.
Beliau pun memberikan aku CD Album barunya dengan gratis dan mengirimkan sebuah
pesan untuk selalu aku semangat dalam segala keadaan dan tetap percaya dan
berharap pada Tuhan. Aku bahagia banget dapat pesan dan CD albumnya. (sayangnya
CD dan pesannya ketinggalan di rumah, ga aku bawa ke kos)
Pesanku adalah tetaplah percaya kepada Tuhan dan terus
berharap kepada-Nya. Seberat masalah yang kau hadapi, tetap percaya. Tuhan
Yesus ada di sampingmu, menguatkanmu. Jangan pernah merasa kok Tuhan jahat
banget sih? Kalau Tuhan kasih kamu masalah berat, tandanya Tuhan sayang banget
sama kita. Dia mau kita mencari cara dan solusi dari masalah tersebut dengan
cara yang benar dan baik, juga mengandalkan Tuhan. Kita semakin mengandalkan
Tuhan, Tuhan makin sayang.
Aku saat ketimpa kejadian itu juga merasa sedih, kok Tuhan
jahat? Tetapi sekarang aku tahu, Tuhan bukan jahat, tetapi Tuhan Yesus
sangaatlah baik, melebihi kata baik. Tuhan sayang kita semua.
Dan ada kisah unik dalam setiap doaku saat aku butuh
perlindungan sehabis kejadian itu. Misalnya aku mau ke kampus dan hujanpun
turun deras. Lalu aku berdoa, “Tuhan, jika boleh hujannya diberhentiin dulu ya,
lalu setelah aku sampai kampus, Tuhan boleh lanjutkan hujannya lagi. Yang
penting aku tidak basah. Jika boleh Tuhan. Amin.” Lalu aku bersiap-siap, dan
saat aku buka pintu, hujan pun berhenti. Dan pas saat aku sampai di gedung
kampus, hujan kembali turun. Itu terjadi setiap kali aku meminta hujannya
diberhentiin dulu. Mungkin Tuhan tahu, jika tanganku ini masih belum boleh
terkena air hujan, jadi Tuhan mengabulkan doaku.
Ada juga doaku yang unik dan ga bakal aku sangka akan
dikabulkan dalam waktu 2 menitan saja. Saat itu Natal 2016, aku misa Natal di
gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta bersama keluargaku. Lalu aku berdoa dalam
hati, “Tuhan Yesus, jika boleh, bolehkan doi ada di sini? Memandangnya saja
juga tidak apa.” Itu pun tidak berharap-harap banget, karena bagiku itu
mustahil banget (soalnya doi kuliah di
Solo dan asalnya dari Tangerang). Hahahahhahaa… Eh, 2 menitan kemudian, doi
nongol di depanku dan selesai misa kami berpapasan. Aku ingin menyapa, tetapi
malu, akhirnya ga jadi.. hahahahaha.. Tapi itu benar-benar tidak kusangka sama
sekali.
Mungkin itu doa tergokil yang pernah aku doakan dan yang
dikabulkan. Tapi, kalau Tuhan berkenan, apa sih yang ga mungkin?? Jadi, boleh tuh
buat kalian yang lagi butuh banget pasangan hidup. Boleh dicontoh doaku ini,
siapa tahu Tuhan berkenan. Doanya yang tulus loh ya..
Di saat aku paling terpuruk aja, bahkan harus menerima
kemungkinan tangan buntung aja dan aku sudah siap (mau diapain lagi?), tetapi
Tuhan tidak membiarkan aku buntung, tetapi Dia hanya meninggalkan bekas yang
bisa kuingat untuk mengingat kebaikan-Nya. Itulah Tuhan, punya berbagai cara
untuk bisa membuatku dan umat-Nya untuk memuliakan nama-Nya dan mengajak semua
orang untuk menjadi bagian kerajaan-Nya.
Kalian juga diundang loh untuk mengabarkan betapa baiknya
Tuhan Yesus. Yuk share ke orang-orang ceritamu dengan Tuhan. Kejadian sekecil
apapun, tanpa penyertaan Tuhan, kejadian itu tidak akan terjadi. Tuhan
memberkati. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar